Judul di atas memang membingungkan, tetapi itulah realita yang saya lihat saat ini. Banyak masyarakat Indonesia saat ini tidak peduli dengan mereka yang membutuhkan pertolongan, padahal mereka mampu untuk menolong. Entah apa yang menyebabkan menghalangi mereka. Banyak orang kaya, tetapi sedikit yang bersedekah untuk membantu yang miskin. Banyak yang memiliki kekuasaan untuk menolong, tetapi sedikit yang membantu, dan seterusnya.
Contohnya, ketika terjadi kecelakaan di jalan, hanya sedikit yang menolong korban kecelakaan, sedangkan yang lain hanya melihat korban dengan tatapan iba dan melambatkan kendaraan mereka yang mengakibatkan macet dan masih banyak contoh lainnya
Allah berfirman dalam Al Qur'an Surah Al Maidah (5) ayat 2:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ اللّهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلاَ الْهَدْيَ وَلاَ الْقَلآئِدَ وَلا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَاناً
وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُواْ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُواْ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Perintah Allah di atas sudah jelas, saling tolong-menolong dalam kebajikan dan takwa, bukan dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Namun banyak di antara kita yang lalai dalam pelaksanaannya. Kenapa demikian? Karena godaan setan dari berbagai penjuru. Firman Allah dalam surah Al A'raf (7) ayat 16-17
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (*) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis berkata: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)
Bagaimana caranya kita berlindung dari godaan setan? Tidak ada jalan lain kecuali memohon perlindungan kepada Allah, Rabb seru sekalian alam, agar tidak terjerumus dalam godaan setan. Nabi sallallahu alaihi wasallampun juga mengajarkan kepada kita suatu do’a yang dibaca pagi dan sore hari. Diantara do’a tersebut adalah ;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu ‘afiat (keselamatan dari segala keburukan) di dunia dan di akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu pemaafan dan ‘afiat pada agamaku dan kehidupan duniaku, keluarga, dan hartaku. Ya Allah tutuplah aurat-auratku, berikan rasa aman padaku. Ya Allah jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dari atas, dan aku berlindung pada keagunganMu agar aku tidak tersambar dari bagian bawahku (H.R Abu Dawud dari Ibnu Umar, dishahihkan oleh Syaikh al-Albany)
Terlihat sederhana, namun banyak di antara kita yang lalai dalam berdoa kepada Allah, padahal setelah kita menyelesaikan pekerjaan kita, hendaknya kita berdoa kepada Allah agar pekerjaan yang dilakukan diridhoi oleh Allah.
Bagaimana dengan kita yang hidup pas-pasan? Mau menolong orang yang fakir tetapi tidak punya rezeki yang lebih? Atau mau menolong orang yang kecelakaan tetapi kita sedang terburu-buru?
Sesungguhnya niat kita untuk menolong sudah dicatat dan Insya Allah mendapatkan pahala seperti kita melakukan perbuatan tersebut. Namun perlu diperhatikan, jika kita dalam kondisi yang lapang, memiliki rezeki yang lebih atau sedang tidak terburu-buru atau yang lainnya, hendaknya kita melaksanakan apa yang kita niatkan, sehingga apabila kita terhalang oleh hal-hal yang telah dituliskan di atas, akan tetap bernilai pahala.
Wallahu'alam
Semoga bermanfaat.
